Menjaga kualitas pendidikan dunia merupakan tanggung jawab bersama bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Salah satu peran penting dalam menjaga kualitas pendidikan adalah stakeholder, atau pemangku kepentingan, yang terdiri dari berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan dunia usaha.
Menjaga kualitas pendidikan tidak hanya sebatas pada pengembangan kurikulum dan peningkatan sarana prasarana, tetapi juga pada pemerataan akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya kesetaraan dalam pendidikan.
Menurut Prof. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, “Pemerataan akses pendidikan merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Stakeholder harus bekerja sama dalam menciptakan kesempatan belajar yang sama bagi semua anak, tanpa terkecuali.”
Dalam konteks global, UNESCO juga telah menggarisbawahi pentingnya peran stakeholder dalam menjaga kualitas pendidikan dunia. Menurut UNESCO, “Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan dunia usaha sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang inklusif dan berkualitas.”
Karenanya, keterlibatan semua pihak dalam upaya menjaga kualitas pendidikan dan pemerataan akses menjadi hal yang sangat penting. Seperti yang diutarakan oleh Prof. Dr. Arief Rachman, seorang pakar pendidikan, “Setiap stakeholder memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan merata bagi semua.”
Dengan demikian, menjaga kualitas pendidikan dunia dan pemerataan akses pendidikan bukanlah tugas yang bisa dilakukan secara individual, melainkan memerlukan kerjasama dan kolaborasi dari semua pihak yang terlibat. Hanya dengan upaya bersama, visi pendidikan yang inklusif dan berkualitas dapat terwujud.